• Posted by : Ciel Senin, 02 November 2015

    Ini saya dapat dari kiriman teman dari grup whatsapp. Mungkin dapat membuka hati kita dan tau bahwa sebuah kejujuran itu sangat penting dan berdampak baik dalam kehidupan kita dahulu, sekarang, serta esok hari.

    Tanpa banyak basa basi lagi, ini dia cerita yang saya anggap menginspirasi.

    Silakan baca baik-baik dan rasakan dengan hati.

    Jadi, begini ceritanya ....

    bingung frustasi gagal galau merana

    Ada seorang pria Asia yang melanjutkan kuliahnya di Eropa. Beliau harus bekerja dan kuliah agar dapat bertahan hidup disana. Karena tersiar kabar bahwa beliau lahir dari keluarga yang kurang mampu.

    Beliau juga memperhatikan sistem transportasi ditempat itu. Seringkali menggunakan sistem otomatis saat membeli tiket, yang artinya apabila ingin membeli tiket tujuan harus melalui sebuah mesin. Setiap kali di pemberhentian kendaraan umum, selalu menggunakan cara self service dan jarang sekali diperiksa oleh petugas. Bahkan pemeriksaan insidental oleh petugas pun hampir tidak pernah ada.

    Setelah beliau menemukan kelemahan sistem tersebut, dengan curangnya beliau memperhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak membayar tiket. Sejak saat itu, ketika menaiki kendaraan umum beliau selalu naik tanpa harus membayar tiket. Beliau bahkan merasa bahagia atas sikapnya tersebut. Beliau juga menghibur dirinya sendiri, karena menganggap bahwa dirinya adalah murid miskin. Beliau berpikir, "apabila bisa irit, kenapa tidak?" Akan tetapi, beliau tidak menyadari bahwa apa yang sedang beliau lakukan merupakan kesalahan fatal yang akan mempengaruhi kehidupan karirnya nanti.

    Setelah 4 tahun berlalu, beliau lulus dari kampusnya yang ternama dengan angka IPK cumloude. Hasil ini membuat dirinya penuh semangat dan yakin bahwa beliau akan mudah diterima bekerja. Kemudian beliau mulai melamar bekerja di perusahaan ternama di Paris dengan pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya semua perusahaan menyambut beliau dengan begitu hangat. Namun, beberapa hari kemudian semuanya menolak beliau dengan tegas untuk bekerja. Kegagalan pun terjadi berulang kali, sampai-sampai membuat beliau marah dan gregetan. Beliau menganggap bahwa perusahaan-perusahaan Eropa terlalu rasis, tidak mau menerima warga negara asing.

    Akhirnya, beliau memaksa masuk ke departemen tenaga kerja untuk bertemu dengan managernya. Beliau ingin mengetahui alasan-alasan semua perusahaan Eropa menolaknya bekerja. Ternyata, penjelasan managernya diluar dugaan beliau.

    Percakapan sengit pun terjadi diantara mereka.

    Manager: Tuan, kami bukannya rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan diri anda. Pada saat anda memohon untuk bekerja di perusahaan, kami sangat terkesan dengan pendidikan dan pencapaian anda. Sesungguhnya, apabila dilihat dari kemampuan anda, anda adalah pekerja yang kami inginkan.

    Pria: Lalu, apa alasannya semua perusahaan tidak mau menerima saya untuk bekerja?

    Manager: Kami memeriksa sejarah tuan, ternyata anda pernah tiga kali terkena sanksi karena tidak membayar tiket pada saat naik kendaraan umum.

    Pria: Benar, saya mengakuinya. Tapi, apa karena persoalan kecil seperti itu semua perusahaan Eropa menolak pekerja yang mahir dan cerdas seperti saya ini?

    Manager: Persoalan kecil? Bagi tuan itu persoalan kecil, tapi bagi kami itu bukanlah sebuah persoalan kecil. Kami memperhatikan pertama kali tuan melanggar hukum, terjadi pada minggu pertama saat anda masuk di negara ini. Petugas percaya dengan penjelasan anda bahwa tuan masih belum mengerti sistem pembayaran transportasi di Eropa. Anda diampuni oleh petugas, akan tetapi tuan tertangkap kembali untuk kedua kalinya setelah kejadian itu.

    Pria: Oh, waktu itu karena saya tidak memiliki uang kecil.

    Manager: Maaf tuan. Kami tidak bisa menerima alasan apa pun dari anda. Jangan pernah menganggap kami bodoh. Kami yakin bahwa anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.

    Pria: Itu bukanlah kesalahan besar kan? Kenapa harus ditanggapi terlalu serius? Lain kali saya akan berubah dan tidak melanggarnya lagi.

    Manager: Saya tidak menganggap demikian. Perbuatan anda membuktikan dua hal. Pertama, anda tidak mengikuti peraturan yang ada. Tuan pandai mencari kelemahan dalam peraturan kami dan memanfaatkannya untuk kepentingan diri anda sendiri. Kedua, anda tidak dapat dipercaya. Banyak pekerjaan di perusahaan kami tergantung pada sebuah kepercayaan. Apabila tuan kami berikan tanggungjawab atas penjualan di sebuah wilayah, maka kemungkinan anda akan diberikan kuasa yang besar juga. Masalah biaya, kami tidak sanggup menggunakan sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaan anda. Perusahaan kami mirip dengan sistem pembayaran transportasi. Dengan begitu, kami tidak bisa memakai jasa anda. Saya berani ungkapkan, bahwa di seluruh Eropa tidak akan ada perusahaan yang mau memperkerjakan anda.

    Pada saat itu, pria tersebut merasa bangun dari mimpinya dan menyesali apa yang telah beliau lakukan selama ini. Perkataan manager yang terakhir telah membuat hatinya bergetar.

    -----

    Pesan yang dapat diperoleh dari cerita di atas

    - Moral dan etika bisa menutupi kekurangan IQ seseorang. Akan tetapi, tingkat IQ seseorang bagaimanapun tidak akan pernah dapat membantu menutupi moral dan etika yang buruk. -

    Semoga bermanfaat. Akhir kata salam Ngeblog Asyikk \^o^/

    Sumber gambar: Google

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - QuinBlog

    QuinBlog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan