• Posted by : Ciel Minggu, 06 Maret 2016

    Tanggal 9 Februari 2016, Indonesia akan diberi hadiah berharga dan langka dari TUHAN. Dimana akan terjadi kembali gerhana matahari total yang akan kembali pula menampakkan keagunganNYA.

    Efek buruk dari melihat proses gerhana matahari adalah kebutaan. Benarkah demikian?

    Saya memang bukan ahli klimatologi, astrologi, atau logi-logi lainnya. Namun saya menyatakan bahwa itu benar adanya. Fakta hal kecil saja, ketika kita melihat matahari pada siang hari sebentar saja, rasanya sudah langsung merasakan pusing di kepala atau bersin-bersin. Apa lagi jika memandangnya lebih lama, tidak diragukan bahwa kita akan mengalami kebutaan. Tidak percaya? Coba ketika hari sedang cerah, matahari tidak tertutup awan, tepat pukul 12 dimana matahari tegak dengan bumi, lalu anda lihat tanpa alat bantu apa pun dengan waktu pandang 5 menit saja tanpa berkedip.

    Jangan dilakukan! Ingat! Bahwa masa-masa kehidupan anda masih cerah kedepannya. Jadi, jangan berani-berani melakukan hal konyol. Nanti, malah saya yang disalahkan. Lol. Mungkin anda perlu baca-baca media cetak atau elektronik untuk menambah wawasan dan menentukan kecerdasan anda bahwa benar melihat proses gerhana matahari tanpa alat bantu dapat menyebabkan kebutaan.

    Animo masyarakat Indonesia mengenai gerhana matahari total tahun ini sangatlah tinggi dan antusias. Banyak spot atau tempat telah disediakan diberbagai wilayah di Indonesia untuk menonton langsung prosesnya. Bahkan sudah beredar alat bantu lihat sederhana dengan dibandrol harga sangat murah, contohnya adalah kacamata gerhana yang dibuat dengan kertas yang mirip seperti kacamata 3 Dimensi. Apakah yang murah itu dijamin aman? Apabila anda sedang beruntung kemungkinan akan aman-aman saja. Namun jika tidak? Semua risiko anda yang menanggungnya sendiri.

    Gerhana matahari total bukanlah sesuatu yang harus terlalu disanjung, bahkan sampai ada perang komentar dijejaring media sosial antara oknum orang Indonesia dan orang-orang luar negeri yang tidak terkena efek gerhana matahari total. Alhasil hanya kata hujatan-hujatan saja yang muncul. Akunnya siapa? Rahasia. Pokoknya ada. Lol.

    Gerhana matahari total nanti apakah menyebabkan munculnya banyak korban kebutaan atau gangguan mata lainnya?

    gerhana matahari dan kebutaan

    Namanya juga penasaran, pasti hal-hal apapun akan dilakukan untuk menyaksikan kejadian alam yang langka ini. Dimulai dari yang 'aman' (melihat dengan alat bantu teleskop) sampai yang 'ekstrim' (melihat langsung tanpa bantuan apapun). Bahkan saya pun kalau gila alias nggak waras pasti akan melihat secara langsung. Lebih aman, enak, efektif, dan efisien menonton langsung lewat televisi yang di setel secara Live. Buta nggak, boros listrik iya. Lol.

    Tadi baru saja lihat acara televisi swasta mengenai gerhana matahari. Ada seorang narasumber ahli menyatakan bahwa ketika proses gerhana menuju ke total, sangat diwajib untuk tidak melihat ke matahari tanpa alat bantu. Namun, ketika sudah berada pada posisi total kita aman untuk melihat gerhana matahari tanpa alat bantu apapun. Mungkin gara-gara hasil edit, jadi kata-kata narasumber ahli itu tidaklah lengkap. Harusnya ada kata-kata lanjutannya mungkin, seperti, Namun, kami himbau kepada seluruh warga masyarakat untuk tetap menggunakan alat bantu melihat ketika gerhana matahari di posisi total. Hal ini dilakukan demi pencegahan penyakit mata, seperti rabun ataupun buta. Nah, harusnya seperti itu. Ha..ha..ha..

    Tau tidak? Bahwa dahulu ketika terjadi gerhana matahari, anak-anak diwajibkan bersembunyi di kolong-kolong yang berada di dalam rumah. Baru tau saya, alasannya apa? Saya pun juga baru tau, karena waktu itu saya belum lahir. Namun, menurut orang tua saya, ini dilakukan agar anak zaman dulu aman dari kemarahan Batara Kala. Siapa memangnya batara kala? Batara kala dalam pewayangan diwujudkan seperti Buto. Ketika gerhana matahari, batara kala akan muncul memakan anak-anak sebagai persembahan. Itu hanyalah cerita masa lampau, namun itu benar-benar terjadi. Untuk pembuktiannya silakan bertanya pada eyang atau orang tua anda yang bermukim atau lahir di Jawa. Untuk non jawa saya tidak tau. Saya juga dapat info ini dari orang tua.

    Berhubung sudah lelah plus ngantuk, hanya itu saja yang dapat saya tulis untuk artikel hari ini.

    Nasehat mengenai topik kali ini adalah:

    1. Jangan sekali-kali melihat gerhana matahari total secara langsung dari awal sampai selesai tanpa bantuan alat. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keamanan diri sendiri mencegah dari kebutaan dan penyakit mata lainnya.

    2. Penasaran itu tidak dilarang, tapi jangan melakukan hal konyol yang nantinya akan merugikan diri anda sendiri maupun orang lain. Ingat! Bahwa masa hidup anda belum berakhir sebelum TUHAN berkata bahwa anda hari ini Mati.

    3. Pamit lah terlebih dahulu kepada orang tua atau orang yang lebih tua jika ingin melihat gerhana matahari total di tempat-tempat yang sudah disediakan pihak swasta, pemerintah, ataupun mandiri. Restu anda ada ditangan mereka. Jika tidak boleh, jangan dipaksa. Jangan sampai menyesal dikemudian hari.

    4. Carilah jalan paling aman, yaitu menonton proses gerhana lewat televisi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian buruk ketika anda luput atau melakukan kesalahan kecil saat melihat gerhana matahari. Bisa-bisa anda buta. Namun jika anda tetap penasaran, silakan baca Cara Aman Melihat Gerhana Matahari. Tidak bisa diklik ya? Memang bukan link. Lol. Cara amannya sebagai berikut:
    a. Gunakan alat bantu seperti teleskop, kacamata khusus, dan alat bantu lainnya.
    b. Siapkan kamera, rekam, dan lihatlah proses rekaman di layar kameranya.
    c. Siapkan ember berisi air yang penuh. Lihatlah air pantulan refleksi gerhana di dalam ember.
    Itu saja tips dari saya hasil ingatan baca apa ya, lupa.


    Sudah ah. Sekian dari saya. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - QuinBlog

    QuinBlog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan