• Posted by : Ciel Jumat, 03 Juni 2016

    Tampilan atau tayangan media massa dapat mempengaruhi pikiran-pikiran anak-anak kita. Bisa kita lihat dari acara pertelevisian saat ini. Acara-acara yang disuguhkan kebanyakan adalah acara-acara yang tidak bermakna, tidak mendidik, dan serba mengada-ada.

    Pihak penyelenggara acara televisi pada saat ini hanya peduli terhadap rating kepopularitas mereka saja. Mereka hanya ingin mendongkrak rating acara-acara mereka agar terus naik keatas, dan bukannya memikirkan nasib anak-anak bangsa kedepannya.

    Sadar atau tidak, acara-acara yang ditayangkan televisi saat ini sudah tidak berbobot dan tidak sesuai dengan tujuan utama, yaitu bertujuan menjadi Media Pembelajaran. Dengan demikian, tidak sedikit televisi di rumah-rumah sudah jarang dinyalakan, karena dirasa sudah tidak bermanfaat sama sekali.

    Demikian dengan isi aplikasi gadget anak-anak kita. Ada BBM, Line, Twitter, Facebook, Smule, dan lain-lain yang membuat seorang anak harus rela dan senang menyita waktu mereka dengan bermain aplikasi-aplikasi tersebut daripada harus belajar.

    Sebagai orang tua yang baik, harusnya mampu memberikan penjelasan dan arahan pada anak-anak, bahwa media televisi dan internet adalah benda-benda yg bergerak terlalu cepat. Perpindahan adegan dan peristiwa-peristiwa lain di dalamnya bergerak terlalu cepat, inilah yang membuat anak harus berpikir cepat sedangkan tubuh mereka tidak bergerak atau diam karena menonton tv dan gadet secara statis.

    Dimasa depan, anak-anak seperti ini akan menjadi malas bekerja. Mereka malas bergerak karena matanya mengalami pergerakan-pergerakan yang cepat. Dan otaknya mengira bahwa sesuatu dapat diraih dengan cepat atau instant. Inilah bahaya utamanya!


    Lalu, apa yang dapat menjadi penyeimbang?

    Buku Adalah Penyeimbang Kecerdasan Anak di Era Merebaknya Teknologi Media Massa

    BUKU.

    Ya! Dengan buku anak-anak akan belajar menatap lebih lama. Otak bekerja, mata bergerak, tangan bergerak, dan mulut bergerak, bahan telinga juga ikut aktif. Seluruh indera yang aktif inilah yang menjadi penyeimbang.

    Dahulu, para Ulama besar merupakan kolektor-kolektor buku yang terbaik. Tak jarang waktu dulu, banyak dari istri-istri para ulama cemburu bukan karena suami mereka memiliki istri simpanan, melainkan kepada buku-buku yang suami mereka miliki. Bagi banyak ulama jaman dulu, buku adalah objek yang lebih menarik dan menyenangkan bagi suami-suami pada masa lampau.


    ------

    Dengan apa yang telah saya sampaikan diatas, akan saya simpulkan bahwa manfaat buku di era teknologi media massa, seperti: televisi, internet, dan gadget sangatlah berpengaruh besar untuk kehidupan pada masa depan anak-anak kita. Hidupkan kebiasaan membaca buku dan mengkaji ilmu melalui buku. Supaya anak-anak kita juga ikut berpartisipasi dan dapat menyeimbangkan antara melihat televisi/internet dengan membaca buku-buku yang mereka miliki.

    Buku adalah jendela dunia, gudang ilmu, dan sumber ilmu pengetahuan.

    *Buku disini bukan berwujud E-book, melainkan buku dengan perwujudan kertas!

    Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat!

    Jika ada kesalahan penulisan atau penyampaian saya mohon maaf.

    Sekian. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - QuinBlog

    QuinBlog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan